Archive for November, 2010

Proses Produksi

MAKALAH
PROSES PRODUKSI
Pabrik Cincau Harum Melegit

Disusun Oleh :
1. Alfiani Fitri
2. Devi Mustika S
3. Fitri Apriyanti
4. Mariatul Qibtiah
5. Yanita Permata Sari

Tugas Pengantar Bisnis
Bapak Zuhad Incyaudin
Kelas 1EB19

Universitas Gunadarma
2010

I. PENDAHULUAN
Cincau adalah gel serupa agar-agar yang diperoleh dari perendaman daun (atau organ lain) tumbuhan tertentu dalam air. Gel terbentuk karena daun tumbuhan tersebut mengandung karbohidrat yang mampu mengikat molekul-molekul air.
Kata “cincau” sendiri berasal dari dialek Hokkian sienchau yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Cincau sendiri di bahasa asalnya sebenarnya adalah nama tumbuhan (Mesona spp.) yang menjadi bahan pembuatan gel ini. Cincau paling banyak digunakan sebagai komponen utama minuman penyegar (misalnya dalam es cincau atau es campur). Dilaporkan juga cincau memiliki efek penyejuk serta peluruh.
Dalam makalah ini kami melakukan kunjungan ke pabrik cincau yang bernama “Harum Melegit” yang terletak di Jl. Cipinang Muara 3 Jakarta Timur. Pabrik ini didirikan oleh Bapak Zeki Mulyawan sekitar tahun 1998. Awalnya pabrik ini merupakan pabrik tahu tetapi karena ada suatu kendala yang membuat pabrik tahu tersebut gulung tikar maka pabrik ini diubah menjadi pabrik cincau hitam.
Dalam pabrik ini mempunyai 7 orang buruh yang terbagi menjadi 3 orang memasak, 2 orang di bagian transportasi dan 2 orang di bagian administrasi. Di dalam pabrik tidak dibutuhkan ijazah tetapi hanya membutuhkan keahlian dan kerajinan. Sistem pembagian upah berdasarkan keahlian dan diberikan setiap hari. Bagi karyawan yang mempunyai keahlian diberikan upah Rp 35.000/hari. sedangkan untuk karyawan baru diberi upah Rp 28.000/hari. Hasil produksi cincau dipasarkan ke pasar-pasar tradisional maupun di agen-agen besar yang terletak di jalan kapuk. Pabrik ini biasanya menghasilkan 150 bak cincau/hari dan 200 bak jelly/hari. Harga pasaran cincau 1 bak Rp 18.000.
Jam kerja buruh dimulai dari pukul 07.00 WIB – 15.00 WIB. Sedangkan jam istirahatnya pada pukul 12.00 WIB – 13.00 WIB. Dan semua buruh tinggal di pabrik ini. Upah mereka sudah termasuk uang makan, karena di pabrik tersebut hanya disediakan nasi.
Cincau ini banyak dibeli saat bulan ramadhan tiba, karena biasanya cincau banyak dijadikan menu untuk berbuka puasa. Maka penghasilan dibulan ramadhan lebih besar. Sedangkan jika musim hujan pabrik cincau ini sepi pembelinya, dan biasanya pabrik ini mengurangi produksinya.
Kendala yang biasa terjadi adalah para buruh tidak disiplin seperti bermalas-malasan saat berkerja. Rusaknya mesin-mesin seperti mesin air. Keluhan dari masyarakat seperti cincau dan jelly kurang wangi, kurang matang, dan lembek. Hingga sekarang pabrik ini mempunyai 20 pelanggan tetap yang berada di daerah Jakarta.

II. PROSES PRODUKSI

1. Pembuatan Cincau

Komposisi : Daun Cincau, minyak jeruk (orange oil), gula sodium, sagu, pengawet makanan, soda.
Keterangan : a. Daun cincau berasal dari daerah Jawa Timu.
b. Soda berfungsi untuk merebus hingga berbusa sehingga proses menjadi cepat.

Langkah-langkah pembuatan
Tahap 1 : Daun cincau yang sudah kering ditimbang.
Tahap 2 : Daun yang sudah ditimbang kemudian dicuci.
Tahap 3 : Daun tersebut direbus.
Tahap 4 : Hasil rebusan itu disaring dan diambil airnya dan ampasnya dibuang.
Tahap 5 : Masukan air hasil saringan tersebut ke tong masakan.
Tahap 6 : Setelah dimasukan kedalam tong masakan kemudian dicampur sagu.
Tahap 7 : Dimasak selama sepuluh menit.
Tahap 8 : Kemudian dicetak ke dalam bak.
Tahap 9 : Kemudian didinginkan selama 1 jam.
Tahap 10 : Di distribusikan ke pasar.

2. Pembuatan Jelly

Komposisi : Tepung rumput laut , minyak jeruk (orange oil), gula sodium, pengawet makanan,pewarna makanan.
Keterangan : a. Tepung rumput laut tersebut sudah termasuk tepung jelly.
Langkah-langkah pembuatan

Tahap 1 : Tepung rumput laut tersebut ditimbang.
Tahap 2 : Tepung rumput laut itu dicampur oleh bahan lainnya.
Tahap 3 : Kemudian dimasukan ke tong masak.
Tahap 4 : Dicetak ke dalam bak.
Tahap 5 : Didinginkan selama 1 jam.
Tahap 6 : Didistribusikan ke pasar.

3. Analisis

a. Kebersihan pabrik beserta alat-alatnya kurang terjaga.
b. Standard keselamatan kerja kurang diperhatikan, contohnya : Para buruh tidak memakai masker, tidak memakai sepatu keselamatan, tidak memakai sarung tangan, dan alat pelindung lainnya.
c. Produk kurang higenis karena bak-baknya kurang terlihat bersih.
d. Fasilitasnya kurang mendukung.

III. PENUTUP
• Kesimpulan
Setelah kami berkunjung ke pabrik cincau kami minyimpulkan bahwa fasiltas yang terdapat di pabrik tersebut kurang memadai sehingga keselamatan kerja kurang di perhatikan. Tetapi produk cincau yang di hasilkan cukup berkualitas. Karena setiap buruh memiliki keahlian untuk membuat cincau.
• Kritik dan Saran
Menurut kami pabrik tersebut sudah memenuhi standar, akan tatapi kurang di perhatikan keselamtan kerjanya, dan kebersihaan kurang terjaga.

Pengantar Bisnis

PERSONALIA

Pemanfaatan Sumber Tenaga Kerja Dan Kompensasi

Organisasi
merupakan wahana untuk mencapai tujuan.Agar supaya pencapaian tujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik,diperlakukan fungsi-fungsi. Fungsi adalah tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain.

Macam/ Jenis Personalia
Sesuai dengan funsinya, pada dasarnya didalam perusahaan terdapat dua macam tenaga kerja,yakni:

  1. Tenaga Eksekutif: tugasnya mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen.
  2. Tenaga Operatif: merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik. Ditinjau dari kemampuannya digolongkan menjadi 3 yaitu:
  1. Tenaga trampil (skilled labor)
  2. Tenaga setengah(semi skilled labor)
  3. Tenaga tidak terampil(unskilled labor)

Sumber Tenaga Kerja

  1. Dari dalam perusahaan. Cara ini yang terbaik, terutama bagi perusahaan yang organisasi penalianya sudah teratur, karena dapat dipilih tenaga kerja yang baik.
  2. Teman-teman para karyawan. Penetapan ini digunakan, dengan anggapan bahwa, karyawan tersebut sudah mengetahui kualifikasinya, maka calon akan sesuai.
  3. Lembaga Penempatan Lembaga Kerja. Kantor Penetapan Tenaga Kerja bertugas menyalurkan tenaga kerja yang belum sempat memperoleh pekerjaan.
  4. Lembaga Pendidikan. Dapat dilakukan dua cara yaitu memberikan bea siswa dan meminta langsung kepada lembaga pendidikan tersebut.
  5. Masyarakat Umum. Dilaksanakan dengan cara memasang iklan, Cara ini umumnya biayanya sangat besar.

Seleksi Tenaga Kerja

  1. 1. Penentuan Jenis Tenaga Kerja
    Yang meliputi penentuan prasyarat yang harus dipenuhi antara lain:
    a. Batas minimummaksimum usia
    b. Pendidikan minimal yang dimiliki
    c. Pengalaman kerja yang telah diperoleh
    d. Bidang keahlian yang dimiliki
    e. Ketrampilan lain yang dimiliki
    f. Pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki
  1. 2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
    Penentuan jumlah tenaga kerja, meliputi 2 hal pokok, yakni:
  1. Analisa beban kerja: peramalan penjualan,penyusunan jadwal kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit barang.
  2. Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
  1. 3. Proses seleksi
    Langkah berikut adalah mengadakan seleksi yang pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
    a. Pengisian formulir
    b. Wawancara pendahuluan
    c. Psycho-test bertujuan untuk menguji sikap dan kepribadian seseorang.
    d. Wawancara lanjutan
    e. Pengujian referensi
    f. Pengujian kesehatan
    g. Masa orientasi

Pengembangan Karyawan
Bertujuan agar:
1. Tingkat produktivitas bertambah
2. Mengurangi tingkat kecelakaan
3. Mengurangi besarnya scrap(kerusakan hasil)
4. Meningkatkan gairah kerja
Pada dasarnya, terdapat dua metode pengembangan karyawan, yakni:
1. Dilaksanakan di dalam dan oleh perusahaan sendiri
2. Dilaksanakan di luar perusahaan dan oleh lembaga lain

Kompensasi
Imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam masalah pengupahan ini, terdapat tiga macam teori upah ekonomi yakni:
1. Teori pasar
2. Teori standard hidup
3. Teori kemampuan untuk membayar

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
Besar kecilnya tingkat upah bagi buruh, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Pasar tenaga kerja
2. Tingkat upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan
3. Tingkat keahlian yang diperlukan
4. Situasi laba perusahaan
5. Peraturan Pemerintah

Metode Pengupahan
Berikut ini adalah metode-metode yang bisa dilakukan oleh perusahaan:
1. Upah langsung
2. Gaji
3. Upah satuan
4. Komisi
5. Premi shift kerja
6. Tunjangan tambahan

Upah Insentif
Maksud dari upah insentif adalah untuk mendorong karyawan agar bekerja dengan lebih produktif. Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah:
1. Harus menunjukan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka
2. Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak
3. Tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi terendah

Macam-macam Bentuk Upah Insentif
1. Full Participation Plan, upah insentif dimana kegiatan ekstra pada tugas mereka dapat menghasilkan produksi tambahan.
2. Group Insentif Plan, diberikan bila mereka terbukti dapat menunjukkan hasil yang menguntungkan.

Hubungan Perburuhan
Karyawan adalah manusia, yang hak asasinya harus dilindungi. Oleh karena itu di Indonesia diciptakan satu bentuk hubungan antara karyawan dan manajemen yang dikenal dengan hubungan perburuhan Pancasila. Bilamana terjadi adanya ketidak-kesepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antara mereka yaitu:

  1. Boikot, pemboikotan dapat dilakukan oleh buruh.
  2. Pemogokan, cara yang ditempuh oleh buruh, dengan berhenti bekerja, baik dalam waktu singkat, sehingga menurunkan kondisi perekonomian perusahaan.
  3. Penghasutan, cara ini biasanya dilakukan untuk mencegah orang lain menjalankan tugas atau mengajak orang lain untuk ikut mogok.
  4. Memperlambat kerja, memperlambat kerja ini dapat dilakukan oleh karyawan dengan cara mengurangi tingkat produktivitas mereka.

Perjanjian Kerja Bersama

Materi-materi buruh, yang dapat dicantumkan ke dalam perjanjian kerja bersama antara lain.
1. Besarnya gaji yang harus diterima buruh beserta kenaikannya.
2. Tunjangan-tunjangan yang harus diterima.
3. Hak untuk mendapat santunan kecelakaan di tempat kerja.


Kewajiban Buruh

1. Datang bekerja tepat pada waktunya
2. Menjaga ketertiban dan suasana kerja serasi
3. Berusaha meningkatkan produktifitas
Hak Pengusaha
1. Hak untuk mengevaluasi kerja karyawan menurut tata cara yang telah disepakati
2. Hak memberi promosi dan devusu kepada karyawan
3. Hak untuk memecat, sesuai dengan prosedur yang berlaku
Kewajiban Pengusaha


1. Memberikan semua hak karyawan yang telah disepakati bersama
2. Memperlakukan semua karyawan secara adil
3. Memberikan fasilitas-fasilitas kepada karyawan

Macam-macam Perjanjian Kerja
Pada dasarnya terdapat tiga macam perjanjian kerja bersama yaitu:
1. Closed shop agreement
2. Union shop agreement
3. Open shop agreement
Konflik dalam Hubungan Kerja
Beberapa tahap penyeselesaian konflik:

  1. Diselesaikan oleh mandor sebagai wakil perusahaan, bersama dengan wakil buruh dalam bagian itu.
  2. Bilamana dengan cara penyelesaian pertama tersebut mengalami kemacetan, mala masalah tersebut diselesaikan ke tingkat yang lebih tinggi.
  3. Apabila masih terjadi kemacetan masalah ini diselesaikan pada tingkat lebih tinggi lagi.
  4. Apabila masih belum juga terselesaikan, masalah tersebut di bawa ke perundingan antara wakil perusahaan dan wakil buruh dengan penengah.
  5. Apabila masih belum juga dapat diselesaikan, maka penyelesaian tahap terakhir dilakukan oleh Dewan Arbitrasi.

Perantara Dalam Pemecahan Konflik
Terdapat 3 macam cara pemecahan konflik dengan menggunakan perantara, yakni:
1. Konsiliasi
2. Mediasi
3. Arbitrasi
Macam-macam Arbitrasi
1. Arbitrasi sukarela
2. Arbitrasi paksaan
3. Arbitrasi otomatis

Lembaga-lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE
Lembaga bipartite bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan merupakan tanggung jawab kedua belah pihak. Lembaga tripartite bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan adalah merupakan tanggung jawab buruh, pengusaha, dan masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah.

Mencegah Konflik

Cara-cara yang ditempuh :
1. Melaksanakan lembaga keluhan dengan baik.
2. Mengadakan survey gairah kerja secara rutin.
3. Menyelenggarakan lembaga bimbingan dan penyuluhan.
4. Mengikut-sertakan buruh dalam pengambilan keputusan.

Pengantar Bisnis

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Pengertian Produksi

Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa. Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapakan akan memperoleh laba untuk para pemilik. Produktifitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber(jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut. Tanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut adalah:

1. Keputusan yang berhubungan dengan disain dari system produksi manufaktur.
2. Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian system tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.

Sistem Produksi Manufaktur

Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan desain sistem produksi yaitu:

1. Disain produksi dari barang yang diproses
2. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
3. Disain tugas
4. Lokasi dari fasilitas produksi
5. Layout dari fasilitas tersebut

Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan proses pengolahan ada 3 macam yaitu:

1. Sifat Proses Produksi

  1. Proses ekstraktif adalah proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam.
  2. Proses analitik adalah proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang menyerupai bentuk aslinya.
  3. Proses fabrikasi disebut juga proses pengubahan yaitu proses mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk.
  4. Proses sintetik adalah metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk.

2. Jangka Waktu Produksi

  1. Proses terus-menerus artinya memerlukan waktu lama untuk mempersiapkan mesin dan peralatan.
  2. Proses terputus-putus artinya terdapat dalam keadaan manufaktur dimana mesin-mesin beroperasi dengan mengambil beberapa kali berhenti.

3. Sifat Produk

  1. Produksi standard yaitu produksi barang-barang yang sering dilakukan produsen. Penggunaan produksi standart ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk1. Memelihara sejumlah persedian
    2. Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
    3. Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian dan sebagainya.
    4. Produksi pesanan
  2. Produksi pesanan, muncul bila para pembeli menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan.

Kegiatan Produksi

Masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah:

1. Perencanaan produksi

2. Organisasi produksi

3. Pengendalian produksi

4. Pemeliharaan peralatan

5. Pengawasan dan pemeriksaan kualitas

Perencanaan Produksi

Fungsi produksi adalah menciptakan barang atau jasa sesuai kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat. Perencaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi:

1. Jenis barang yang akan dibuat

2. Jumlah barang yang akan dibuat

3. Cara pembuatan

Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdiri atas 4 tahap, yaitu:

  1. Tahap pertama, penentuan desain awal yang berupa desain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
  2. Tahap kedua, penentuan disain barang yang tepat.
  3. Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan proses produksi, tempat kerja dan peralatan yang dipakai.
  4. Tahap keempat pembuatan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layout, tuntunan kualitas dan mesin, peralatan yang tersedia.

Organisasi Produksi

Dalam perusahaan manufaktur, tanggung jawab untuk memproduksi barang berada pada bagian produksi. Pengendalian produksi adalah serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam satu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat. Ada dua macam pengendalian produksi, yaitu:

  1. Order control, digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya.
  2. Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediann dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang.

Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi

Tahap-tahap atau fungsi dalam pengendalian ada empat yaitu:

  1. Perencanaan, diperlukan adanya kartu material yang memuat komponen-komponen jadi, atau komponen yang akan diproses lagi atau disebut order.
  2. Routing, usaha untuk menentukan urutan proses dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi.
  3. Scheduling, menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan.
  4. Dispatching, surat yang berisi wewenang melakukan kegiatan produksi, surat ini dibuat sebelum produksi dimulai dalam dispatch sheet. Memuat beberapa hal tentang pembuatan barang seperti:
    1. Barang apa yang harus dibuat dan jumlahnya
    2. Disain, ukuran dan bahan yang akan dipakai
    3. Mesin dan perlatan yang harus dipakai
    4. Petugas yang harus mengerjakan Kapan harus dimulai dan selesai
    5. Kepada siapa barang tersebut dijual

Analisis jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT

Merupakan teknik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu penyelesaian. Konsep dasarnya adalah
1. Jaringan kerja (Network)

Merupakan aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang dan jasa yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan.

1. Jalur Kritis (Ctitical Path)

Jalur kritis adalah jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai. Jalur kritis ini perlu mendapatkan perhatian karena beberapa hal :

  1. Jalur kritis menyoroti aktivitas – aktivitas yang harus dilakukan dengan cepat, bila mana diinginkan waktu penyelesaian yang lebih pendek.
  2. Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur kritis akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.
  3. Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan sepanjang jalur kritis mungkin akan menyebabkan jalur lain menjadi kritis.

Aktivitas Semu (Dummy)

Faktor-faktor penting yang membatasi penerapan metode jalur kritis adalah:

  1. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu.
  2. MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistic dalam menentukan perkiraan waktu.
  3. MJK merupakan model perencanaan static dan bukunya alat control yang dinamik.

Program Evalution and Review Technique (PERT)

Untuk mengatasi kelemahan konsep MJK kita dapat memasukkan beberapa hal seperti:

  1. Teori probabilitas yang berguna untuk memperhitungkan ketidakpastian masa yang akan datang.
  2. Gagasan analisis untuk memperkirakan standart penyimpanan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan.
  3. Membuat model yang baru sebagai alat control yang dinamik: model tersebut terkenal dengan Program Evaluation and Riview Technique(PERT).

Di dalam PERT ini digunakan 3 macam perkiraan waktu yaitu:

  1. Waktu yang paling optimis merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling pendek, jikalau semua pekerjaan berjalan dengan lancar.
  2. Waktu yang paling pesimis merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling panjang, dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penundaan.
  3. Waktu normal merupakan kemungkinan waktu penyelesaian sebagaimana biasa terjadi.

Dengan menggunakan ketiga jenis waktu tersebut dihitung waktu yang diharapkan (Wh) dengan rumus :

Wh = (Wo + 4 Wn + Wp) : 6

Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti:

1. Resiko hilang dan rusak
2. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
3. Resiko using
4. Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar

Jumlah pemesanaan yang ekonomis diperbaruhi oleh empat faktor yaitu:

1. Jumlah kebutuhan bahan baku pertahun
2. Biaya pemesanan
3. Biaya penyimpanan
4. Harga bahan baku

Pemeliharaan Peralatan

Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain:

  1. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal.
  2. Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi.
  3. Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga meyebabkan turunnya pendapatan perusahaan.
  4. Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat.
  5. Menimbulakan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena dianggap tidak menepati janji.

Organisasi Pemeliharaan Peralatan

  1. Di desentralisir menurut pusat biaya atau departemen. Keuntungan cara desentralisasi antara lain:
    1. Tenaga mekanik akan mengerti betul penggunaan dan karakteritis alat-alat yang harus mereka pakai.
    2. Mempermudah pimpinan mengarahkan orang-orang untuk mngerjakan pekerjaan-pekerjaan yang harus cepat selesai.
    3. Kontrol pemeliharaan dapat lebih ditingkatkan, sehingga perbaikan-perbaikan besar dapat lebih diperkecil.

Kelemahannya:

  1. Fleksibilitas sangat rendah
  2. Terdapatnya duplikasi tenga kerja
  3. Sentralisasi
    Keuntungannya :
    1. Tidak terdapat duplikasi alat-alat dan tenaga kerja dan persediaan suku cadang.
    2. Fleksibilitas yang tinggi.

Pengawasan kualitas dan Inspeksi

1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntunan pasar.
2. Tahap penentuan disain teknis untuk mencapai target tuntunan pasar.
3. Tahap pembuatan, pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi.
4. Tahap penggunaan di lapangan, dimana pemasangan akan berpengaruh kepada kualitas akhir.

Bagan pengawasan dibagi dalam dua kategori:

1. Penyimpanan-penyimpanan yang tidak dapat ditentukan
2. Penyimpanan-penyimpanan yang dapat ditentukan

Lokasi dan Layout Pabrik

Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru yaitu:

1. Dekat dengan pasar
2. Dekat dengan bahan baku
3. Ongkos transportasi
4. Penyediaan tenaga kerja

Cara Penentuan Lokasi Pabrik
1. Cara Kualitatif

Cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternative lokasi.

2. Cara Kuantitatif, ada dua cara yaitu :

a. Cara yang sederhana

Merupakan usaha mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yang telah dilakukan dengan cara memberikan nilai pada masing-masing kriteria.

b. Cara yang komplek

Menggunakan rumus matematika dan menggunakan model tertentu. Layout fasilitas Produksi Merupakan pengaturan dan penempatan alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi. Tujuannya adalah:

1. Untuk meminimumkan biaya pengankutan dan penanganan
2. Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan
3. Untuk mendapatkan penggunaan ruang secara efisien.

Layout Fasilitas Produksi
Layout dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Process Layout, merupakan penyusunan fasilitas produksi dimana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu.

2. Product Layout, merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya. Penggunaan produck layout ini akan ekonomis apabila memenuhi syarat barikut:

a. Penyediaan material yang ajeg.

b. Permintaan akan barang yang dihasilkan cukup stabil.

c. Barang yang dihasilkan terstandardisir.

d. Komponen-komponen dapat saling ditukarkan.

MENGAPA ADA KONFLIK DI PERUSAHAAN ?

MENGAPA ADA KONFLIK DI PERUSAHAAN  ?

Perusahaan manapun pasti pernah mengalami konflik internal. Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup konflik yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.  Contoh lainnya dari konflik yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen.  Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak konflik dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan.  Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.
Konflik itu sendiri merupakan proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi secara negatif. Faktor-faktor kondisi konflik (Robbins, Sthepen ,2003, Perilaku Organisasi):

  • Harus dirasakan oleh pihak terkait
  • Merupakan masalah persepsi
  • Ada oposisi atau ketidakcocokan tujuan, perbedaan dalam penafsiran fakta, ketidaksepakatan pada pengharapan perilaku
  • Interaksi negatif-bersilangan
  • Ada peringkat konflik dari kekerasan sampai lunak.

Menurut Baden Eunson (Conflict Management, 2007,diadaptasi), terdapat beragam jenis konflik :

  • Konflik vertikal yang terjadi antara tingkat hirarki,seperti antara manajemen puncak dan manajemen menengah, manajemen menengah dan penyelia, dan penyelia dan subordinasi. Bentuk konflik bisa berupa bagaimana mengalokasi sumberdaya secara optimum, mendeskripsikan tujuan, pencapaian kinerja organisasi, manajemen kompensasi dan karir.
  • Konflik Horisontal, yang terjadi di antara orang-orang yang bekerja pada tingkat hirarki yang sama di dalam perusahaan. Contoh bentuk konflik ini adalah tentang perumusan tujuan yang tidak cocok, tentang alokasi dan efisiensi penggunaan sumberdaya, dan pemasaran.
  • Konflik di antara staf lini, yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki tugas berbeda. Misalnya antara divisi pembelian bahan baku dan divisi keuangan. Divisi pembelian mengganggap akan efektif apabila bahan baku dibeli dalam jumlah besar dibanding sedikit-sedikit tetapi makan waktu berulang-ulang. Sementara divisi keuangan menghendaki jumlah yang lebih kecil karena terbatasnya anggaran. Misal lainnya antara divisi produksi dan divisi pemasaran. Divisi pemasaran membutuhkan produk yang beragam sesuai permintaan pasar. Sementara divisi produksi hanya mampu memproduksi jumlah produksi secara terbatas karena langkanya sumberdaya manusia yang akhli dan teknologi yang tepat.
  • Konflik peran berupa kesalahpahaman tentang apa yang seharusnya dikerjakan oleh seseorang. Konflik bisa terjadi antarkaryawan karena tidak lengkapnya uraian pekerjaan, pihak karyawan memiliki lebih dari seorang manajer, dan sistem koordinasi yang tidak jelas.

Sumber : http://www.jokosusilo.com/

Penyebab Stress Kerja Di Lingkungan Perusahaan

Penyebab Stress Kerja Di Lingkungan Perusahaan

Banyak sekali faktor di dalam perusahaan atau organisasi yang dapat menimbulkan stress. Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam suatu kurun waktu yang terbatas, beban kerja yang berlebihan, seorang pimpinan yang menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan merupakan beberapa contoh penyebab stress. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor penyebab di atas:

Tuntutan tugas
merupakan faktor yang diartikan pada pekerjaan seseorang. Faktor ini mencakup desain pekerjaan individu itu (otonomi, keragaman tugas, tingkat otomatisasi), kondisi kerja, dan tata letak kerja fisik. Lini perakitan dapat memberikan tekanan pada seseorang bila kesempatannya dirasakan berlebihan. Makin banyak kesalingketergantungan antara tugas seorang dengan tugas orang lain, makin potensial stress. Tetapi otonomi cenderung mengurangi stress. Pekerjaan dimana suhu, kebisingan, atau kondisi kerja lain berbahaya atau sangat tidak diinginkan dapat meningkatkan kecemasan. Demikian juga bekerja dalam suatu kamar yang berjubel atau dalam suatu lokasi yang dimana terjadi terus-menerus gangguan.

Tuntutan peran
berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam organisasi itu. Konflik peran menciptakan harapan-harapan hampir tidak bisa dirujukkan atau dipuaskan. Peran yang kelebihan beban, dialami bila karyawan itu diharapkan untuk melakukan lebih dari pada yang dimungkinkan oleh waktu. Pengartian peran yang salah muncul bila harapan peran tidak dipahami dengan jelas dan karyawan tidak pasti mengenai apa yang harus dikerjakan.

Tuntutan antar pribadi
adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain. Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan stress yang cukup besar, terutama di antara para karyawan dengan kebutuhan sosial yang tinggi.

Struktur organisasi menentukan tingkat perbedaan dalam organisasi, tingkat aturan dan pengaturan, dan dimana keputusan diambil. Aturan yang berlebihan dan kurangnya partisipasi dalam keputusan mengenai seorang karyawan merupakan adalah suatu contoh dari variabel struktural yang mungkin merupakan sumber potensial dari stress.

Kepemimpinan organisasi menggambarkan gaya manajerial dari eksekutif senior organisasi. Beberapa pejabat eksekutif kepala menciptakan suatu budaya yang dicirikan oleh ketegangan, rasa takut, dan kecemasan. Mereka membangun tekanan yang tidak realistis untuk berprestasi dalam jangka pendek, memaksakan pengawasan yang berlebihan ketatnya, dan secara rutin memecat karyawan yang tidak mengikuti.

Organisasi berjalan melalui suatu siklus. Didirikan, tumbuh, menjadi dewasa, dan akhir-akhirnya merosot. Suatu tahap kehidupan organisasi, yaitu dimana dia ada dalam keempat tahap ini menciptakan masalah dan tekanan yang berbeda untuk para karyawan. Tahap pendirian dan kemerosotan adalah tahap yang penuh stress. Yang pertama dicirikan oleh besarnya kegairahan dan ketidakpastian, sedangkan yang kedua lazimnya menuntut pengurangan, pemberhentian, dan suatu perangkat ketidakpastian yang berbeda. Stress cenderung paling kecil dalam tahap dewasa dimana ketidakpastian berada pada titik terendah.

Sumbetr : http://www.jokosusilo.com/

Sifat-sifat Pembeli

Sifat Pembeli di Internet

Pembeli biasa menggunakan mesin pencari untuk memudahkan mereka menemukan produk yang mereka inginkan. Saat menggunakan search engine, sudah tentu mereka mengetikkan kata atau frase. Di situlah peran kata kunci (kata kunci) menjadi begitu penting. Kata kunci itu mengantar pengunjung menuju tampilan yang memperlihatkan daftar situs atau link yang bisa mereka klik lebih jauh.

Nah paling tidak, alamat atau link anda ini harus muncul di halaman depan mesin pencari. Semakin awal link anda muncul, semakin besar kesempatan link anda ini dibuka oleh pengunjung. So… semakin besar pula kemungkinan pengunjung membeli produk yang anda jualkan. Bayangkan saja, di dunia ini setiap hari ada enam puluh juta pengguna internet memakai search engine untuk menemukan apa yang mereka cari. Tapi, hati-hati…anda tidak perlu terlalu sibuk dengan angka enam puluh juta itu. Anda cukup sibukkan diri anda dengan membuat daftar kata kunci yang sangat berhubungan dengan produk anda.

Jadi, saat ada pengunjung yang mencari sesuatu yang berhubungan dengan barang atau produk yang anda pasarkan, mereka akan meng-klik link anda. Itulah mengapa daftar kata kunci jadi penentu kesuksesan anda. Membuat kata kunci sudah tentu keahlian dasar yang perlu anda miliki. Selanjutnya, anda tinggal membuat strategi promosi yang paling ampuh untuk menarik minat pembeli.

Tapi, bagaimana kita bisa membuat kata kunci yang bisa sering muncul di mesin pencari?
Ada beberapa hal yang perlu anda ketahui lebih dulu…

Perkirakan kata kunci yang dipakai calon pembeli
Dengan memahami hal ini anda bisa menargetkan pembeli potensial. Karena, anda bisa tahu apa yang akan dilakukan pembeli sebelum memutuskan membeli suatu produk.

Sebelum pembeli punya gambaran tepat tentang barang yang akan dibeli, mereka biasa mencari informasi lengkap. Lebih lengkapnya, biasanya pembeli melakukan hal di bawah ini:

  1. menggunakan kata kunci untuk mencari Dalam tahap ini, pembeli belum menentukan merek atu produk tertentu. Sehingga yang mereka gunakan biasanya adalah kata kunci yang umum. Jadi sangat berguna bagi kita untuk membuat kata kunci yang umum.
  2. menggunakan kata kunci untuk membandingkan. Di sini pembeli sudah memiliki beberapa merek yang akan masuk daftar pertimbangan untuk dibeli. Pembeli biasanya akan membandingkan antar produk sebelum membeli yang paling memenuhi kebutuhan mereka. Kita bisa memakai kata kunci yang menonjolkan kelebihan produk kita, dibanding produk lain.
  3. menggunakan kata kunci khusus. Pembeli sudah bermaksud membeli suatu produk tertentu. Pembeli biasanya akan mencari jenis atau model tertentu. Penting bagi kita untuk memilih kata kunci yang sangat khusus.

Tapi, ada hal penting lain yang perlu anda ketahui. Beberapa merchant kadang-kadang tidak ingin merk produk mereka digunakan sebagai kata kunci oleh para affiliate marketer. Sebab mereka tidak ingin merk yang sudah mereka bangun susah payah jadi tercemar. Merchant khawatir para affiliate tidak bisa menjaga citra merk mereka dengan baik. Selain itu, mereka takut pembeli tidak bisa membedakan mana situs web asli milik merchant, mana yang milik affiliate.

Anda bisa mengakalinya dengan membuat ulasan tentang produk, yang berbeda dengan milik merchant. Atau bisa juga membandingkan produk yang anda pasarkan dengan produk lain. Sehingga pembeli bisa lebih mudah membandingkan produk yang anda pasarkan dengan produk pesaing.

http://www.jokosusilo.com/2010/10/23/jenis-sifat-pembeli-di-internet/

Tipe-tipe Pembeli

Mengenal Macam-Macam Tipe Pembeli

Sebagai pemilik suatu bisnis, tentu anda perlu tahu keinginan, kebutuhan, dan sifat pembeli produk anda. Betul memang setiap pembeli itu unik. Karakteristiknya bisa berbeda-beda. Namun biar lebih mudah dipahami, mari kita golongkan pembeli tersebut ke dalam jenis atau tipe pembeli seperti di bawah ini.

  • Tipe Pembeli Teliti
    Pembeli jenis ini akan meneliti secara detail produk yang akan dibelinya. Dia akan bertanya berapa ukurannya, atau jika berupa jasa berapa lama penyelesaiannya, dan sebagainya. Intinya, pembeli jenis ini ingin tahu secara detail sebelum memutuskan membeli. Karena itu sangat baik jika anda pasang secara detail informasi produk anda. Adanya FAQ (frequently Asked Question) juga sangat membantu pembeli tipe ini.
  • Tipe Pembeli Buru-Buru
    Kalau pembeli jenis ini biasanya sifatnya tidak sabaran. Cenderung terburu-buru kadang tanpa jelas benar apa yang diinginkannya. Aspek penilaian yang dijadikan pedoman sebelum membeli biasanya produk yang mudah dia lihat atau produk yang paling banyak pembelinya. Bisa juga produk-produk yang baru keluar karena biasanya produk ini diletakkan lebih mencolok dibanding yang lain. Untuk memenuhi karakter pembeli seperti ini, pastikan produk unggulan anda terpampang jelas saat website anda diakses. Lebih baik juga jika anda sebagai penjual bertanya terlebih dahulu untuk memastikan produk yang akan dibelinya memang yang dibutuhkannya.
  • Tipe Pembeli Peminta Masukan
    Sebelum memutuskan membeli, pembeli jenis ini akan terlebih dahulu meminta pendapat orang lain. Bisa dengan meminta pandangan orang-orang di sekelilingnya atau dengan membaca review atau tulisan orang mengenai produk anda. Pembeli tipe ini mudah bersikap ragu bila ada kecaman mengenai produk anda, sekalipun mungkin itu belum tentu benar.
    Bagian web paling favorit dari pembeli jenis ini terletak pada bagian testimoni. Karena itu jangan sampai anda tidak memiliki halaman tersebut.
  • Tipe Pembeli Hati-Hati
    Tipe pembeli ini mengambil membeli secara hati-hati. Mereka punya banyak pertimbangan sebelum akhirnya benar-benar merasa yakin dengan produk yang dibelinya. Pembeli ini akan memeriksa setiap aspek dari produk sesuai pertimbangan dalam benaknya. Bagian kategori produk biasanya cukup sering menjadi sasaran pembeli jenis ini. Sebab mereka suka melihat-lihat terlebih dahulu sebelum membeli produk yang diinginkannya.
  • Tipe Pembeli Pembanding
    Pembeli jenis ini suka membanding-bandingkan produk anda dengan produk orang lain. Baik dari segi harga, fitur, serta kelebihan yang dimilikinya. Bila produk lain ada yang dipikirnya lebih baik, tidak segan dia akan pindah ke toko sebelah. Karena itu sebagai penjual pastikan halaman penjualan anda tidak kalah dibanding penjual lainnya.

Sumber : http://www.jokosusilo.com

Pembelanjaan

GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN

Arti dan Fungsi Pembelanjaan

Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisasi bagaimana laba perusahaan akan distribusikan.

Penggunaan dana jangka pendek

–         Kas

Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan diwujudkandalambentuk kas, terutama untuk membayar gaji dan rekening-rekening lainnya.
• Aliran kas : kas ditimbulkan oleh adanya penjualan, tetapi jika terjadi penjualan kredit maka terciptanya adanya piutang. Selanjutnya kas akan berkurang jika pemegang saham menerima deviden dan membayar bunga atau pinjaman. Dan apabila terjadi proses produksi maka kas akan berkurang.
• Anggaran kas : tanggung jawab manajer dalam pengelolaan aliran kas yaitu membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia apabila diperlukan, memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.

–         Surat-surat berharga

Sertifikat deposito merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial. Jumlah uang dan jangka jatuh temponya dapat berbeda-beda.

–         Piutang

Bagi perusahaan piutang ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva.

–         Persediaan

Bagi perusahaan yang memelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara cepat, harus mempunyai sejumlah investasi. Jumlah dana yang ditanamkan dalam persediaan dapat berubah-ubah sepanjang tahun.

Penggunaan Dana Jangka Panjang

  1. Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
  2. Bangunan yang di miliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Pada saat bangunan habis umurnya maka ada dana yang tersisishkan yang dinamakan penyusutan atau depresiasi. Besarnya penyusutan akan mempengaruhi pendapatan bersih setelah pajak.
  3. Peralatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan yang dipakai dalam produksi. Peralatan juga perlu disusut karena daya gunanya semakin lama semakin berkurang.

Analisis Investasi Aktiva Tetap
Tiga metode analisis investasi,yaitu:

  1. Metode net present value (NPV)
  2. Metode internal rate of return (IRR)
  3. Metode pay off period (POP)

Dua metode pertama NPV dan IRR mengukur investasi IRR dari aspek penggunaan uang, sedangkan metode ketiga, pay off period POP mengukur efisiensi dari aspek waktu.
Metode NPV dan IRR dalam penerapannya dipakai konsep time value of money. Konsep bunga berbunga dari uang yang ditanamkan merupakan basis dari masalah time value of money ini.

SUMBER DANA
Macam-macam Sumber Dana

Jika ditinjau dari asalnya sumber dana dapat dibagi menjadi 2 golongan besar,yaitu:

  1. Berasal dari dalam perusahaan
    • Penggunaan laba perusahaan
    • Penggunaan cadangan
    • Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
  2. Berasal dari luar perusahaan
    • Dana pemilik/peserta
    • Dana dari utang/pinjaman

Pemilihan Sumber Dana

Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah
mengusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternatif yang dapat dipilih adalah

  1. Menggunakan dana intern saja
  2. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
  3. Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman
  4. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman

Sumber Dana Intern

Prinsip opportunity cost,yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai sendiri. Untuk menentukan, apakah dana milik sendiri itu sebaiknya dipakai sendiri atau diinvestasikan saja pada sektor lain, dapat digunakan dasar tentang tingkat rentabilitas.

Sumber Dana Ekstern

Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok,yaitu:

  1. Kredit jangka pendek:kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.
    • Kredit Rekening Koran
    • Kredit Belening
    • Kredit Wesel
    • Kredit Penjual
    • Kredit Pembeli
    • Aksep
  2. Kredit jangka panjang:kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun.
    • Hipotik
    • Obligasi
    • Kredit Bank
    • Kredit dari negara lain

Optimasi Modal

Sebagai modal untuk menentukan batas waktu antara kredit jangka pendek dengan kredit jangka panjang adalah periode satu tahun. Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau panjang, sebaiknya perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor berikut:
1. Bunga kredit jangka pendek
2. Bunga kredit jangka panjang
3. Bunga simpanan bank
4. Jangka waktu pemakaian modal
5. Jangka kritis
Kredit Lembaga Keuangan

Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut
dianggap ’’layak’’ untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan dan syarat lain yang disebut dengan 4C,yaitu:
1. Capital merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
2. Capability merupakan kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman dan membayar bunga.
3. Collateral merupakan syarat dimana setiap kredit yang diterima perusahaan harus dijamin dengan harta tetap bernilai 150% dari jumlah kredit.
4. Character merupakan sifat dari pimpinan perusahaan karena diolah yang bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit.

Kredit Kelayakan

Keputusan Kepres No.14A dikeluarkan dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi lemah.
Likuiditas dan Solvabilitas
1. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial setiap saat.
2. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang pada saat perusahaan dilikuidasi. Rumusnya

Solvabilitas = Total Aktiva : Total Hutang

Rentabilitas

Kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
1. Rentabilitas Ekonomi
Kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
2. Rentabilitas modal sendiri
Kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL
Saham
1. Saham biasa : Bentuk pemilikan tanpa hak istimewa.
2. Saham preferen : Bentuk pemilikan dengan hak istimewa. Hak istimewa yang ada pada pemegang saham preferen ini yaitu :

–         pembagian dividen didahulukan

–         pembagian dividen kumulatif

–         pembagian kekayaan didahulukan.

Obligasi

Surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern.

Sifat-sifat dari obligasi:
• Dapat diperjual belikan
• Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
• Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• Terdapat jangka waktu yang pasti

Jenis-jenis Obligasi
1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan:
a. Obligasi umum
b. Obligasi perusahaan
2. Sesuai karakter jaminan
a. Obligasi tanpa jaminan
b. Obligasi dengan jaminan

Pasar Modal

Sesuai dengan sifatnya, saham dan obligasi dapat diperjual-belikan. Perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat , harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, tetapi harus melalui perantara.